Aktifitas ” PETI ” Di Km 16 Tolitoli Kian Marak, APH Tinggal Diam

waktu baca 2 menit
Sabtu, 1 Nov 2025 11:08 0 120 Redaksi

Tolitoli, Tinombala.Com// Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah KabupatenTolitoli berbatasan dengan Kabupaten Buol Sungai tabong , kini kian menggila. Gunung, sungai, hingga kawasan hutan lindung digerogoti tanpa ampun, oleh pengusaha PETI Inisial ICL  bahkan meninggalkan kerusakan lingkungan yang parah. Ironisnya, aktivitas ilegal yang merusak ini seperti mendapat restu tak tertulis karena hingga kini, tak satu pun Mafia PETI ilegal yang tersentuh hukum secara serius.

Lokasi Hutan kawasan KM 16, dan Sungai tabong perbatasan Tolitoli Buol Sulawesi Tengah merupakan wilayah yang menjadi buruan para pelaku mafia tambang emas illegal, dikarenakan di lokasi tersebut memiliki tingkat ketebalan material emas yang menjanjikan mafia Peti.

Padahal, aparat penegak hukum di wilayah ini sangat jelas keberadaannya, KPH Gunung Dako Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah termasuk Kapolres Tolitoli AKBP Wayan Wayracana Aryawan, S.I.K. Namun sampai saat ini para mafia PETI di kilometer 16 dan perbatasan Buol Tolitoli di sungai tabong pun seolah tidak terendus oleh APH, Ada apa…???

Jangan heran jika masyarakat dan pegiat lingkungan mulai mempertanyakan peran serta keberanian sang Kapolres dengan Maraknya PETI yang semakin brutal justru terlihat mandul dalam penegakan hukum

Sudah menjadi rahasia umum di kalangan masyarakat bahwa praktik tambang emas ilegal di Kabupaten Tolitoli tidak bisa berjalan tanpa “restu” dari oknum-oknum tertentu. Dugaan keterlibatan aparat bukan hal baru. Warga bahkan menyebut-nyebut adanya dugaan  “jatah setoran” yang mengalir ke berbagai pihak, termasuk aparat penegak hukum, demi kelancaran operasi tambang ilegal ini.

“Kalau mau jujur, tidak mungkin tambang ilegal yang menggunakan 6 unit alat berat excavator bisa terus jalan tanpa ada yang membekingi. Sudah berbulan bulan begitu, dan sekarang malah makin parah. Kami heran, kenapa KPH Gunung Dako Sulawesi Tengah dan APH tidak ambil tindakan. Apa memang karena sudah ikut menikmati,” Ungkap Amirudin Aktivitas Penggiat lingkungan kepada media ini

Kapolres tolitoli AKBP Wayan Wayracana Aryawan, S.I.K. di mintai keterangan soal keberadaan aktivitas PETI di KM 16 dan Sungai tabong lewat Via Cat Wahtsap 1×24 Jam dia tidak menjawab. pertanyaan yang sama pada kasat Reskrim di mintai keterangan lewat Via wahtsap juga tidak menjawab dan memilih bungkam. (Red)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *