Proyek Jembatan Boilan II Diduga Gagal Kontruksi 4 Milyar, Kini Dianggarkan Kembali Dikerjakan Oleh Kontraktor Yang Sama

waktu baca 2 menit
Jumat, 14 Mar 2025 13:28 0 912 Redaksi

Buol, Tinombala.com// Sejumlah Toko masyarakat dan aktivis kabupaten buol provinsi Sulawesi Tengah meluapkan kekecewaan mereka terkait mangkraknya proyek pembangunan jembatan dengan nomor kode lelang 14428154 dengan nilai Anggara Rp 4.859.163.400.000 Kini Dianggarkan Kembali Dan Dikerjakan Oleh Kontraktor yang sama yaitu Jhoni Pongki (CV Mulia Raya),” Seharusnya perusahaan tersebut di blacklist bukan di pekerjakan kembali

Proyek yang dikerjakan pada tahun 2023 dan dilanjutkan di tahun 2024 hingga kini, belum menunjukan perkembangan yang signifikan,” Pembangunan jembatan yang dimulai tahun 2023, hingga saat ini masih terbengkalai, menyisakan kerangka jembatan yang belum sepenuhnya selesai.

masyarakat setempat Aco, mengungkapkan kekecewaannya . Kami sangat berharap jembatan ini bisa membantu perekonomian warga , Tapi kenyataannya malah mangkrak . Ini sangat ironis ,mengingat anggaran yang besar dikeluarkan ,” Ungkapnya dengan kecewa

Senada dengan warga,” salah satu aktivis lokal Arlan, juga mengecam Lambanya penyelesaian proyek tersebut ,” Ini tidak hanya soal anggaran tapi kebutuhan warga jembatan ini adalah urat nadi bagi akses pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat desa maniala dan keseluruhan masyarakat kecamatan tiloan kalau dibiarkan seperti ini ,warga yang dirugikan,” Kata Arlan

Masyarakat kecamatan tiloan berharap, dengan adanya tekanan dari berbagai pihak pembangunan jembatan bisa segerah dilanjutkan dan dirampungkan demi kepentingan bersama,” Ungkap Arlan.

Saat ini proyek jembatan yang diduga mangkrak atau gagal konstruksi dikerjakan pada tahun 2023-2024 kini kembali di Anggarkan oleh Dinas PU Provinsi melalui anggaran perubahan 2024 bernilai 3 milyar.

Saat dimintai keterangan oleh wartawan Kepala Bidang Binamarga Sulteng Ir.Asbudianto membenarkan adanya kerusakan kerusakan jembatan itu disebabkan, karena kondisi alam yang tidak mendukung dimana struktur tanah pada bagian Oprit Jembatan ini sangat labil ,” Kata Kabid

Sehingga mengakibatkan Oprit itu bergerak, bahkan timbunan tanah bergeser keluar ,sehingga untuk mengatasi permasalahan bangunan jembatan tersebut, pihaknya secara tehnis melakukan langkah konkrit untuk penyelesaian nya agar keberadaan jembatan ini dapat di pungsikan , ” Jelasnya.

” Pengerjaan yang ada dilapang saat ini, merupakan bentuk pengerjaan perbaikan tanggung jawab kontraktor ,” di tahun 2024 ada pengerjaan penimbunan Oprit kami tidak bayarkan, bahkan danya tidak ada sama sekali dicairkan .

Saat ini Pengerjaan sedang Kontrak, Anggarannya didapatkan dari APBD Perubahan 2025 dengan nilai 3 Milyar,” Ungkap Kabid Lewat via telpon dan Cat Via WhatsApp kamis malam13 Maret 2025.    (Tim)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *